OSTEOMIELITIS
Osteomilitis adalah infeksi tulang yang biasanya disebabkan oleh bakteri, tetapi kadang-kadang disebabkan oleh jamur. Jika tulang terinfeksi, bagian dalam tulang yang lunak (sumsum tulang) sering membengkak. Karena pembengkakan jaringan ini menekan dinding sebelah tulang yang kaku, maka pembuluh darah di dalam sumsum bisa tertekan, menyebabkan berkurangnya aliran darah ke tulang. Tanpa pasokan darah yang memadai bagian dari tulang bisa mati.
Infeksi juga bisa menyebar keluar dari tulang dan membentuk abses (pengumpulan nanah) di jaringan lunak di sekitarnya, misalnya di otot.
EPIDEMITOLOGI
Metode paling umum untuk menggolongkan osteomilitis adalah berdasarkan jalur masuk organisme penginfeksi ke tulang. Infeksi yang disebabkan melalui aliran darah disebut osteomilitis hematogen. Jika organisme masuk ke tulang dari infeksi jaringan lunak, disebut osteomilitis contiguous. Osteomilitis yang diakibatkan inokulasi langsung seperti cedar, luka atau pembedahan juga digolongkan ke dalam kategori osteomilitis contiguous. Osteomilitis dikelompokkan berdasarkan masa penyakit. Osteomilitis akut merupakan infeski onset pendek biasanya beberapa hari sampai dengan satu minggu, sedangkan infeksi kronis masanya lebih lama.
Osteomilitis adalah penyakit tidak umum. Osteomilitis disebabkan oleh penyebaran contiguous, termasuk pasca bedah, kontak langsung dan terkait infeksi jaringan lunak, mencapai 47 % infeksi.
Penilaian kasus osteomilitis berdasarkan masa penyakit menyatakan penyakit akut terdiri dari 56 % pasien dan osteomilitis kronis, dinyatakan menjalani perawatan di rumah sakit sebelumnya untuk infeksi yang sama, terdiri dari 44 % pasien.
PATOFISIOLOGI
Osteomielitis hematogen dikelompokkan sebagai penyakit anak-anak, karena kebanyakan terjadi pada pasien dibawah 16 tahun. Infeksi yang terjadi pada orang dewasa. Perkecualian, osteomielitis vertebral pada vertebrae dan terjadi sebagian besar pada pasien di atas 50 tahun.
Sifat unik anatomi dan fisiologi beberapa tulang mengakibatkan mudah terinfeksi. Arteri nutrien tulang membagai canal medullary tulang menjadi arteriole kecil. Berujung pada tikungan dalam arteriole dan masuk ke struktur vena yang lebih lebar. Pengendapan aliran darah ini menyebabkan bakteri dalam aliran darah menetap dan menyebabkan respon peradangan. Struktur tentang ini juga kurang pagositosis aktif dibandingkan metafisi. Kurangnya sel retikulaendothelia dalam tulang menyebabkan bakteri tinggal dan menyebabkan infeksi. Setelah bakteri menetap dalam tulang terjadi nekrosis avaskular dari pembuluh nutrien dan melepaskan enzim bakteri.
Selain bentuk anatomi, terdapat bukti bahwa cedar berkaitan dengan infeksi pada tulang tertentu. Anak-anak dengan osteomielitis hematogen melaporkan mengalami cedar sebagai peristiwa etiologi. Data hewan coba juga menunjukkan tulang cedera lebih mudah terinfeksi daripada tulang normal. Sekali infeksi terjadi, eksudar mulai keluar dalam tulang, yang meninggikan tekanan. Usia pasien menentukan tahap berikutnya. Anak-anak lebih dari 12 – 18 bulan, infeksi yang dimulai pada tulang intratisis dapat dicegah dari penyebaran ke dalam sendi karena tulang pertumbuhan, tetapi eksudat akan melebar melalui kulit tipis tulang tertular dan menyebabkan terlepasnya periosteum.
Pada orang dewasa, periosteum terikat kuat dan kulitnya tebal. Sifat anatomis ini menyebabkan infeksi tetap secara intramedulary. Pembentukan abses periosteal kurang umum pada keadaan ini. Infeksi dapat menyebar ke struktur tulang melalui saluran haversian dan volkmann, osteomielitis lebih sering terjadi jika sejumlah bagian tulang menjadi avaskular dan nekrotik.
Bakteri dari osteomielitis hematogenous naik dibandingkan dengan osteomielitis yang disebabkan oleh rute infeksi lain. Suatu organisme tunggal bertanggung jawab terhadap mayoritas infeksi hematogenous. Osteomielitis neonaral mempunyai spektrum yang lebih luas dalam terinfeksi organisme. Ketiga bahan etiologi yang paling umum yaitu S. aureus, B. streptococcus dan E. Colli.
Osteomielitis vertebral paling banyak terjadi pada orang dewasa. Insiden paling tinggi pada pasien 50 – 60 tahun. Daerah lumbar dan torax adalah lokasi yang paling banyak terinfeksi. Staphytococcus penyebab dari sekitar 60 % infeksi ini, bagaimanapun organisme gram negatif berperan penting. Infeksi vertebral Escherichia colli telah dihubungkan dengan infeksi saluran kemih, biakan urin positif, dan bacteremia.
Mycobacterium tuberculosis juga diketahui menyebakan infeksi pada punggung. Infeksi kulit dan saluran pernafasan adalah focus infeksi lain yang diketahui sebaai awal dari infeksi vertebral.
PROGNOSIS
Prognosis atau akibat akhir dari osteomielitis tergantung pada akut atau kronik alami dari penyakit dan bagaimana terapi yang cocok dengan cepat dimulai. Satu studi dari 58 pasien dengan osteomielitis akut yang telah dibedah sebagai pentunjuk dan mendapat suntikan antibiotik selama durasi pertengahan 12 minggu mencapai kesembuhan 83 %. Banyak dokter klinik mempertimbangkan perawatan pasien jika tidak kambuh dalam 1 tahun setelah terapi antibiotik secara lengkap.
Sebagai perbandingan, pasien dengan osteomielitis kronik mempunyai prognosis yang lebih buruk. Tulang mati dan bahan nekrotik lain dari aksi infeksi sebagai reservoir baktei dan menyebabkan infeksi sangat sulit dietiminasi. Pembersihan luka bedah yang cukup untuk menghilangkan semua tulang mati dan bahan nekrotik yang dikombinasi dengan pengaturan antibiotik yang diperpanjang untuk menyediakan kesempatan yang paling baik untuk memperoleh perawatan.
Sebagai perbandingan banyak pasien yang mendapat infeksi arthritis ditemukan dengan akibat yang tidak lama. Gonococcal arthritis biasanya diputuskan secara cepat dengan antibiotik. Bagaimanapun, pasien-pasien dengan arthritis staphylococcal timbulnya lebih tinggi dari kerusakan tulang sendi.
Tulang yang biasanya terlindung dengan baik dari infeksi, bisa mengalami induksi melalui 3 cara :
•Aliran darah
•Penyebaran langsung
•Infeksi dari jaringan lunak di dekatnya.
Aliran darah bisa membawa suatu infeksi dari bagian tubuh yang lain ke tulang. Infeksi biasanya terjadi di ujung tulang tungkai dan lengan (pada anak-anak) tulang belakang (pada dewasa).
Orang yang menjalani dialisa ginjal dan penyalahgunaan obat suntik illegal, rentan terhadap infeksi tulang bekalang (osteomielitis vertebral). Infeksi juga bisa terjadi jika sepotong logam yang telah ditempelkan pada tulang, sehingga yang terjadi pada perbaikan panggul atau patah tulang lainnya.
Bakteri yang menyebabkan tuberculosis juga bisa menginfeksi tulang belakang (Penyakit Pott).
Organisme bisa memasuki tulang secara langsung melalui patah tulang terbuka. Selama pembedahan tulang atau dari benda yang tercemar yang menembus luka. Infeksi ada sendi buatan, biasanya didapat selama pembedahan dan bisa menjalar ke tulang di dekatnya.
Infeksi pada jaringan lunak di sekitar tulang bisa menyebar ke tulang setelah beberapa hari atau minggu. Infeksi jaringan lunak bisa timbul di daerah yang mengalami kerusakan karena cedera, terapi penyinaran atau kanker, kulit yang disebabkan oleh jeleknya pasokan darah atau diabetes (kencing manis). Suatu infeksi pada sinus, rahang atau gigi, bisa menyebar ke tulang tengkorak.
GEJALA
Pada anak-anak, infeksi tulang yang didapat melalui aliran darah, menyebabkan demam dan kadang-kadang di kemudian hari, menyebabkan nyeri pada tulang terinfeksi. Daerah di atas tulang bisa mengalami luka dan membengkak, dan pergerakan akan menimbulkan nyeri.
Infeksi tulang belakang biasanya timbul secara bertahap, menyebabkan nyeri punggung dan nyeri tumpul jika disentuh. Nyeri akan memburuk bila penderita bergerak dan tidak berkurang dengan isitirahat, pemanasan atau minum obat pereda nyeri. Demam, yang merupakan tanda suatu infeksi sering tidak tejadi.
Infeksi tulang yang disebabkan oleh infeksi jaringan lunak di dekatnya atau yang berasal dari penyebaran langsung, menyebabkan nyeri dan pembengkakan di daerah di atas tulang, dan abses bisa terbentuk di jaringan sekitarnya. Infeksi ini tidak menyebabkan demam, dan pemeriksaan darah menunjukkan yang normal. Penderita yang mengalami infeksi pada sendi buatan atau anggota gerak, biasanya memiliki nyeri yang menetap di daerah tersebut.
Jika suatu infeksi tulang tidak berhasil diobati, bisa terjadi osteomielitis kronis. Kadang-kadang infeksi ini tidak terdeteksi selama bertahun-tahun dan tidak menimbulkan gejala selama beberapa bulan atau beberapa tahun.
Osteomielitis menahun sering menyebabkan nyeri tulang, infeksi jaringan luar di atas tulang yang berulang dan pengeluaran nanah, yang menetap atau hilang timbul dari kulit. Pengeluaran nanah terjadi jika nanah dari tulang yang terinfeksi menembus permukaan kulit dan suatu saluran (saluran sinus) terbentuk dari tulang dan kulit.
DIAGNOSIS
Diagnosis berdasarkan gejala-gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pada skening tulang dengan teknetium, area yang terinfeksi menunjukkan kecuali pada anak-anak. Tetapi hal ini tidak akan muncul pada foto rontgen selama lebih dari 3 minggu setelah gejala pertama timbul.
CT scan juga bisa menunjukkan daerah yang terinfeksi. Tetapi pemeriksaan ini tidak selalu dapat membedakan infeksi dari kelainan lainnya.
Untuk mendiagnosa infeksi tulang dan menentukan bakteri penyebabnya, harus diambil contoh dari darah, nanah, cairan sendi atau tulangnya sendiri. Biasanya untuk infeksi tulang belakang, diambil contoh jaringan tulang melalui sebuah jarum atau melalui pembedahan.
PENGOBATAN
Untuk anak-anak dan dewasa yang mendapatkan infeksi tulang melalui aliran darah, pengobatan paling efektif adalah antibiotik. Jika bakteri penyebabnya tidak dapat ditentukan, maka antibiotik akan efektif melawan Staphylococcus aureus (bakteri yang paling sering ditemukan sebab penyebabnya), dan pada beberapa kasus melawan bakteri lainnya. Tergantung kepada beratnya infeksi, pada awalnya antibiotik diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah), selanjutnya diberikan per-oral (ditelan) 4-6 minggu. Beberapa penderita bahkan memerlukan antibiotik sampai beberapa bulan.
Jika infeksi bisa ditemukan pada stadium awal, biasanya tidak diperlukan pembedahan. Tetapi kadang-kadang suatu abses memerlukan pembedahan mengeluarkan nanahnya.
Orang dewasa yang mengalami infeksi tulang belakang, biasanya akan mendapatkan antibiotik selama 6-8 minggu, kadang-kadang disertai dengan istirahat total.
Mungkin diperlukan pembedahan untuk mengeringkan abses atau untuk menstabilkan tulang belakang yang terkena.
Jika infeksi tulang berasal dari jaringan lunak di dekatnya, pengobatannya lebih kompleks. Biasanya semua jaringan dan tulang yang mati diangkat melalui pembedahan, dan ruang kosong yang ditinggalkannya, diisi dengan tulang, atau kulit yang sehat. Selanjutnya infeksi diobati dengan antibiotik.
Biasanya, suatu sendi buatan yang terinfeksi diangkat dan diganti. Antibiotik diberikan beberapa minggu sebelum pembedahan, sehingga sendi yang terinfeksi tersebut bisa diangkat dan digantikan oleh sendi buatan yang baru. Kadang pengobatan bisa gagal dan infeksinya berlanjut, sehingga diperlukan pembedahan untuk menggabungkan sendi atau mengamputasi anggota gerekan terkena.
Infeksi yang menyebar dari ulkus di kaki karena pasokan darah yang buruk; karena kencing manis, sering melibatkan sejumlah bakteri dan sulit untuk diatasi hanya dengan antibitotik saja, mungkin diperlukan pembedahan untuk mencuci tulang yang terinfeksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar