Tradisi menulis masyarakat Buton dapat dilihat melalui naskah-naskah kesusastraan Wolio (Buton) yang berbentuk syair atau disebut Kabanti. Penulisannya dilakukan dalam aksara Arab, Arab-Melayu dan Aksara Wolio. Naskah dalam kabanti umumnya bercerita mengenai tema-tema tasawuf (keagamaan).